Kamis, 23 Juli 2020

Pamali yang Mulai Terlupakan di Kalangan Gamer





Seiring perubahan zaman, ada pamali dan mitos para gamer yang mulai terlupakan. Dulu banyak pemain video game yang percaya mitos dan pamali yang berlaku di kalangan mereka. Entah darimana mereka mendengar mitos itu. Sedangkan untuk pamali, para pemain video game mengetahuinya dari majalah yang membahas segala sesuatu tentang video game. Banyak pemain video game yang mempercayai mitos, namun mereka tidak sadar kalau sebenarnya sudah melanggar pamali.

Jadi, pamali apa sajakah yang sekarang mulai terlupakan ? Boleh jadi, mitos itu mulai terlupakan karena sudah banyak yang tidak mengikutinya. Sedangkan pamali terlupakan karena sudah banyak yang tidak melanggarnya. Sebaiknya kita mulai dari mana, ya...?
Menggulung Kabel Stik:




Dulu menggulung kabel stik merupakan salah satu pamali yang sering dilanggar oleh pemain video game. Menggulung kabel stik itu pamali karena bisa merusak kabel-kabel tipis yang ada di dalam. Pamali ini sudah mulai terlupakan ketika video game bisa dimainkan dengan pengendali tanpa kabel.

Sedangkan kabelnya sendiri berguna untuk mengisi daya di batere joystik. Apabila barere lemah, pemain bisa menancapkan kabel untuk bermain sambil mengisi daya. Dengan begitu, mereka bisa mengenang masa lalu. Tampaknya sekarang sudah tidak ada orang yang menggulung kabel stik seperti menggulung benang layang-layang. Mereka hanya melepaskannya, kemudian membiarkannya begitu saja atau melipatnya dengan benar.

Pamali ini digantikan oleh pamali baru yang mengatakan...

"Pamali lupa isi ulang daya batere stik"
Karena kalau batere habis, tidak bisa main sampai menyambungkannya lagi dengan kabel. Selain itu, ada stik yang baterenya tidak bisa diisi ulang karena pakai batere remote control tv. Jadi ada pamali lain yang mengatakan...

"Jangan main game sampai stiknya habis batere, pamali"
Daya batere stik macam ini memang lumayan awet. Masalahnya kalau sudah kehabisan batere dan tidak punya batere cadangan, harus beli dulu ke warung, itu juga kalau warungnya buka.


Menyentuh bagian bawah cakram:


Dilarang menyentuh bagian bawah cakram adalah salah satu pamali yang paling dipatuhi oleh para gamer. Dari dulu sampai sekarang, hampir semua gamer tidak berani melanggarnya. Karena mereka mengetahui ada malapetaka ketika berani melakukan pelanggaran.

Namun, ada yang berubah sejak ada jual beli video game dalam bentuk digital. Pemain video game bisa bermain tanpa harus membeli carkam atau cartridge. Mereka cukup membayar dengan voucher atau saldo tabungan, kemudian mengunduhnya di halaman resmi.

Sebagian pemain lebih suka membeli dalam bentuk digital. Karena itulah, sebagian dari mereka hampir lupa kalau ada pamali tentang bagian bawah cakram.

Meniup ujung cartridge:


Dulu para pemain game percaya mitos tentang meniup ujung cartridge membuat permainan jadi lebih lancar. Namun, mempercayai mitos itu sebenarnya melanggar pamali. Alasannya membuat tembaga di dalam cartridge jadi berkarat karena terkena uap air yang keluar dari mulut.

Sekarang mitos ini terlupakan karena adanya jual beli game digital. Pemain cukup membayar dengan voucher atau saldo tabungan. Kemudian mengunduhnya setelah membayar. Dengan begitu video game sudah bisa dimainkan.

Cartridge game sekarang ini ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan cartridge game zaman dulu. Maka pamali tentang cartridge diganti menjadi

"Jangan dekatkan cartridge ke mulut, pamali, bisa kotor kena ludah atau tertelan"

Meniup ujung Memory Card:


Pamali ini juga sudah terlupakan. Dulu orang percaya meniup ujung Memory Card melancarkan pembacaan save data. Sebenarnya ini melanggar pamali karena membuat ujung tembaganya berkarat. Pelanggaran pamali ini mendatangkan malapetaka yang merusak Memory Card.

Zaman sekarang menyimpan data game langsung dilakukan di dalam HDD konsol dan di penyimpanan online melalui internet. Jadi sekarang pemain video game harus memiliki ID di konsol masing-masing sebagai tanpa kepemilikan dan jati diri untuk bermain game online. Selain itu, ID di konsol menjadi pengganti Memory Card. Jadi, kalau mau melanjutkan permainan di rumah orang lain, harus bawa cakram beserta konsolnya. Bisa juga login ID pribadi di konsol milik orang lain kalau tidak mau repot bawa konsol sendiri.

Dulu kalau mau begitu, cukup membawa cakram dan Memory Card saja, ya...

Menyentuh lensa konsol:


Pelanggaran terhadap pamali ini menghasilkan malepetaka yang sangat berat, hampir sama dengan melanggar pamali di permukaan cakram. Namun, pamali ini sudah mulai terlupakan ketika ada konsol yang tempat cakramnya berbentuk laci. Kemudian laci itu diganti dengan celah sempit yang bisa menelan dan mengeluarkan cakram.

Celah ini membuat para gamer lebih berhati-hati ketika memasukkan cakram ke konsol dan mengeluarkan cakram dari konsol.

Maka, para pemain tidak bisa melanggar pamali ini, namun tetap menjaga diri dari melanggar pamali yang berkaitan dengan bagian bawah cakram. Di zaman sekarang, pamali ini juga mulai terlupakan di kalangan pemain yang lebih suka membeli video game dalam bentuk digital.

Pake Cheat:


Dulu ketika gamer konsol dan gamer PC tidak main pakai internet, banyak orang yang suka main curang. Kemudian pamali ini pun mulai terlupakan ketika ada internet cepat dimana-mana. Segala macam kecurangan dalam video game mulai dihilangkan secara perlahan-lahan di game online.

Tidak hanya itu, game ofline juga bisa dibilang sudah tidak ada cheat lagi. Sebagian game oflline mempunyai online mode, maka tidak banyak pemain yang berani menggunakan cheat karena takut kena blokir. Kalau sampai melanggar pamali, malapetaka akan datang. Sudah keluar uang untuk membeli game, malah tidak bisa main lagi gara-gara ketahuan main curang.

Zaman sekarang serba online. Para gamer juga jadi suka pamer kepandaian di internet. Baik pamer peringkat maupun pencapaian. Kalau ketahuan pake cheat, pasti akan dipermalukan habis-habisan. Sekarang mereka lebih suka mengumpulkan piala atau lambang pencapaian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senua's Saga: Hellblade II Minimum Spec

  Semakin dekat dengan tanggal perilisan Senua’s Saga: Hellblade II, antusiasme  gamer  kian meluap. Sebagai salah satu game  first-party  M...