Esports telah menjadi sebuah pilihan karier yang menjanjikan bagi banyak orang yang memiliki bakat bermain game secara profesional dan kompetitif. Namun, sama seperti profesi lainnya, gamer juga rentan terhadap stres, dan banyak yang tidak siap menghadapi tekanan yang mungkin mereka hadapi.
Artikel ini akan menceritakan mengapa kesehatan mental harus diprioritaskan oleh para gamer profesional dan juga organisasi agar mereka tidak hanya dapat meningkatkan performa mereka tetapi juga untuk menjadi individu yang lebih bahagia dan lebih sehat.
Tekanan yang Dirasakan Pro Player
Ketika menjadi seorang atlet esports, bermain game sudah bukan hanya untuk bersenang-senang lagi, tetapi sebagai cara untuk mencari nafkah.
Walaupun dibayar untuk bermain game terdengar seperti mimpi yang menjadi kenyataan, ada banyak faktor yang membuat profesi ini menjadi sangat menegangkan. Berikut adalah dua contoh utama:
Burnout
Atlet esports juga bisa mengalami kelelahan seperti orang lain saat mendedikasikan diri untuk berlatih berjam-jam demi meningkatkan performa bermain mereka. Hal ini tentu bisa menjadi sangat melelahkan setelah beberapa saat, yang menyebabkan perasaan terlalu banyak bekerja/overexhausted.
Namun, satu hal yang membuat esports unik dibandingkan dengan profesi lain adalah, rata-rata, karier seorang gamer profesional hanya bertahan beberapa tahun, dan banyak yang pensiun pada usia pertengahan dua puluhan.
Pada masa awal berkarir (grinding) perasaan negatif ini tentu saja bisa muncul dan berpotensi menyebabkan pengunduran diri lebih awal, terutama untuk para atlet baru. Tekanan untuk menjadi yang terbaik memang ada baiknya, tetapi terkadang hal ini justru dapat menjadi bumerang pada pola pikir mereka.
Berada dalam Sorotan
Ketenaran adalah sesuatu yang tiba-tiba dihadiahi kepada para pemain profesional. Meskipun ini pasti memiliki manfaat positifnya, namun tetap saja ada aspek negatif yang harus diperhatikan juga.
Sebagai contoh, banyak pemain yang mungkin tidak begitu paham tentang cara berkomunikasi dan berperilaku, terutama dengan publik; cara mengelola uang mereka; memahami kontrak mereka; serta cara mengatasi ekspektasi yang dimiliki publik agar mereka dapat bekerja dengan baik.
Pemicu stres yang dimiliki oleh para pro gamer ini seringkali dibandingkan dengan para atlet profesional. Dan karena para gamer biasanya memulai karier mereka di akhir usia belasan, banyak dari mereka yang tidak memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengatasinya.
Sangat penting menjaga kesehatan mental dalam dunia gamer profesional, nah untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan kesehatan mental, baca di Esportsnesia
__________________________________________________________________________________
Ikuti perkembangan esports Indonesia melalui Esportsnesia
Subscribe Daily Esports - Konten Harian Esports Terbaru dari Esportsnesia ya. Klik link https://t.me/dailyesports
Baca konten esports lainnya di https://esportsnesia.com
Temukan event-event esports sekitarmu di https://esportsnesia.com/kalender
Follow:
Instagram Esportsnesia
Fanpage Esportsnesia.id
Join Komunitas Esports:
https://chat.whatsapp.com/LLSeKgCuqpSKPK4MNr8BSZ
https://www.facebook.com/groups/Esportsnesia
https://www.facebook.com/groups/362915561776913
Ketika menjadi seorang atlet esports, bermain game sudah bukan hanya untuk bersenang-senang lagi, tetapi sebagai cara untuk mencari nafkah.
Walaupun dibayar untuk bermain game terdengar seperti mimpi yang menjadi kenyataan, ada banyak faktor yang membuat profesi ini menjadi sangat menegangkan. Berikut adalah dua contoh utama:
Burnout
Atlet esports juga bisa mengalami kelelahan seperti orang lain saat mendedikasikan diri untuk berlatih berjam-jam demi meningkatkan performa bermain mereka. Hal ini tentu bisa menjadi sangat melelahkan setelah beberapa saat, yang menyebabkan perasaan terlalu banyak bekerja/overexhausted.
Namun, satu hal yang membuat esports unik dibandingkan dengan profesi lain adalah, rata-rata, karier seorang gamer profesional hanya bertahan beberapa tahun, dan banyak yang pensiun pada usia pertengahan dua puluhan.
Pada masa awal berkarir (grinding) perasaan negatif ini tentu saja bisa muncul dan berpotensi menyebabkan pengunduran diri lebih awal, terutama untuk para atlet baru. Tekanan untuk menjadi yang terbaik memang ada baiknya, tetapi terkadang hal ini justru dapat menjadi bumerang pada pola pikir mereka.
Berada dalam Sorotan
Ketenaran adalah sesuatu yang tiba-tiba dihadiahi kepada para pemain profesional. Meskipun ini pasti memiliki manfaat positifnya, namun tetap saja ada aspek negatif yang harus diperhatikan juga.
Sebagai contoh, banyak pemain yang mungkin tidak begitu paham tentang cara berkomunikasi dan berperilaku, terutama dengan publik; cara mengelola uang mereka; memahami kontrak mereka; serta cara mengatasi ekspektasi yang dimiliki publik agar mereka dapat bekerja dengan baik.
Pemicu stres yang dimiliki oleh para pro gamer ini seringkali dibandingkan dengan para atlet profesional. Dan karena para gamer biasanya memulai karier mereka di akhir usia belasan, banyak dari mereka yang tidak memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengatasinya.
Sangat penting menjaga kesehatan mental dalam dunia gamer profesional, nah untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan kesehatan mental, baca di Esportsnesia
__________________________________________________________________________________
Ikuti perkembangan esports Indonesia melalui Esportsnesia
Subscribe Daily Esports - Konten Harian Esports Terbaru dari Esportsnesia ya. Klik link https://t.me/dailyesports
Baca konten esports lainnya di https://esportsnesia.com
Temukan event-event esports sekitarmu di https://esportsnesia.com/kalender
Follow:
Instagram Esportsnesia
Fanpage Esportsnesia.id
Join Komunitas Esports:
https://chat.whatsapp.com/LLSeKgCuqpSKPK4MNr8BSZ
https://www.facebook.com/groups/Esportsnesia
https://www.facebook.com/groups/362915561776913
Tidak ada komentar:
Posting Komentar