Belakangan ini makin banyak orang yang ingin mengetahui mengenai apa itu NFT (non-fungible token). Topik ini memang makin populer dibicarakan tak terkecuali di dunia gaming. Sejak kemunculannya, NFT memang terbukti mampu mengubah banyak industri termasuk seni dan game.
Di kalangan gamers, non-fungible token dan game berbasis blockchain dianggap menarik karena bisa memberikan keuntungan tambahan kepada para gamers itu sendiri. Sebelumnya, meski terus tumbuh dan berkembang, industri gaming dianggap hanya menguntungkan pihak developer dengan aliran keuangan satu arah.
Gamers terus mengeluarkan uang namun tidak mendapatkan imbal balik setimpal. Setelah mengeluarkan uang unuk membeli konsol, PC, atau perangkat mobile, gamers masih harus mengeluarkan uang supaya bisa mengakses konten-konten dan fitur-fitur eksklusif.
Sementara, game berbasis blockchain dengan konsep terdesentralisasi lebih berfokus untuk memberikan keuntungan lebih kepada para gamers. Akan tetapi sebelum membahas mengenai hal ini lebih lanjut, kita bisa membahas terlebih dahulu mengenai apa itu NFT (non-fungible token).
Apa Itu Non-Fungible Token (NFT)?
Secara sederhana, non-fungible token bisa diartikan sebagai kode digital unik yang mewakili berbagai macam aset baik berwujud maupun tidak berwujud. Token ini bisa merepresentasikan aset-aset nyata dan digital seperti karya seni, barang koleksi, dan aset-aset lain.
Non-fungible token biasanya memuat informasi yang berbeda pada tiap token. Kode unik ini membuat NFT tidak bisa direplika. Pada dasarnya, NFT memiliki tiga karakteristik dasar:
Karakteristik Non-Fungible Token
Non-fungibility
NFT adalah token kriptografik yang merepresentasikan sesuatu yang unik dan non-fungible. Metadata yang terdapat dalam tiap NFT dibuat sebagai catatan unik dan permanen di dalam blockchain.
Peran token ini mirip dengan sertifikat keaslian sekaligus untuk memudahkan pelacakan sejarah kepemilikan dan catatan transaksi.
Sebagai perbandingan, sebagian besar cryptocurrency seperti Bitcoin (BTC) and Ethereum (ETH) bersifat fungible. Sebagai contoh, Bitcoin yang satu adalah bersifat identik dengan Bitcoin yang lain sehingga tidak ada nilai keunikannya atau hanya menjadi suatu komoditas.
Rarity
Secara sederhana, non-fungible token bisa diartikan sebagai kode digital unik yang mewakili berbagai macam aset baik berwujud maupun tidak berwujud. Token ini bisa merepresentasikan aset-aset nyata dan digital seperti karya seni, barang koleksi, dan aset-aset lain.
Non-fungible token biasanya memuat informasi yang berbeda pada tiap token. Kode unik ini membuat NFT tidak bisa direplika. Pada dasarnya, NFT memiliki tiga karakteristik dasar:
Karakteristik Non-Fungible Token
Non-fungibility
NFT adalah token kriptografik yang merepresentasikan sesuatu yang unik dan non-fungible. Metadata yang terdapat dalam tiap NFT dibuat sebagai catatan unik dan permanen di dalam blockchain.
Peran token ini mirip dengan sertifikat keaslian sekaligus untuk memudahkan pelacakan sejarah kepemilikan dan catatan transaksi.
Sebagai perbandingan, sebagian besar cryptocurrency seperti Bitcoin (BTC) and Ethereum (ETH) bersifat fungible. Sebagai contoh, Bitcoin yang satu adalah bersifat identik dengan Bitcoin yang lain sehingga tidak ada nilai keunikannya atau hanya menjadi suatu komoditas.
Rarity
Keunikan dan kelangkaan merupakan komponen krusial yang membuat NFT banyak disukai. Misalnya di game CryptoKitties, pemain mengoleksi kucing digital yang sejak awal memang dirancang untuk NFT. Tiap kucing digital dalam game tersebut memiliki keunikan masing-masing sehingga memenuhi syarat sebagai barang koleksi langka.
Dengan demikian, harga aset berupa kucing digital ini bisa terus meningkat di kalangan kolektor yang menghargai keunikannya. Pada tahun 2018, seekor CriptoKitty bernama Dragon terjual dengan harga 600 ETH atau sekitar 170 ribu dollar atau sekitar 2,4 miliar rupiah pada waktu itu.
Pingin tau keunggulan game berbasis NFT? baca di Esportsnesia